Senin, 08 Oktober 2012

Waspada Salesman/Salesgirl Berkedok

Barusan saya sedang duduk main komputer di ruang tamu. Ibu saya sedang makan, dan Bapak sedang istirahat. Tiba-tiba datanglah dua orang wanita membawa pena dan map yang isinya daftar, waktu ku intip isinya daftar nama orang yang dikunjunginya. Yang satu berbaju putih, diikat ekor kuda, yang satu lagi berbaju merah kotak-kotak dan berkacamata. Lalu salah satu dari mereka mengetuk pintu rumah dengan pena yang dibawanya. Dari situ saja aku sudah bisa menilai, betapa tidak sopannya mereka. Mereka berkali-kali berteriak di depan rumah, "Permisi.. Assalamualaikum.." tapi kami tidak menjawab, karena kami sedang makan dan beristirahat. Aku tidak membuka pintu, hanya mengibas gorden ruang tamu dan bertanya,  

Aku : "Dari mana ya mba nya?"
SG1: "Kami dari ****** mau mendata." (nama perusahaannya tidak jelas
disebutkannya)
Aku: "Mendata apa?"

SG1: "Tentang kesehatan mata, mba."
Aku: "Oh..kita udah pernah kok didata."(memang beberapa bulan sebelumnya sudah pernah ada yang datang)
SG1: "Bisa dibuka pintunya, mba?"

Aku: "Oh maaf, mba, lagi ngga ada orang di rumah, jadi nggak bisa."
SG1: "Kita cuma mau nganter undangan kok, Mba."
Aku: "Nggak bisa, nggak ada orang di rumah." (aku mulai kesal dengan sikapnya yang memaksa)
Biasanya salesman/salesgirl akan pergi jika aku berkata seperti itu. Namun kali ini tidak. Justru muncullah kata-kata yang tidak sopan dari mulutnya.

SG1: "Mba orang apa bukan?" (dengan nada tinggi)
Aku: "Iya, tapi ini lagi ga ada orang di rumah."
SG1: "Mba orang kan?" (diulangnya dengan gaya makin tinggi)
Aku: "Maaf ya, Mba. Saya nggak boleh buka pintu kalo nggak ada orang di rumah."
SG1: "Tapi kan nggak enak ngomong lewat jendela gini, Mba."
Aku: "Waduh, saya nggak bisa buka pintu."
Tiba-tiba nada suaranya meninggi dan berkata makin kasar.
SG1: "Mba, tau nggak, mba ngomong dari jendela gitu dan nggak bukain pintu itu nggak sopan namanya. Permisi"
Aku: "Ya kamu lebih nggak sopan, nggak dibukain pintu kok marah. Aneh."

Nah, dari percakapan di atas saja sudah bisa kita nilai, bahwa ada maksud tidak baik dari kedatangannya yang memaksa untuk dibukakan pintu. 

Bapak saya ternyata bangun dan ke dapur, melihat ada laki-laki yang menunggu 2 wanita yang mengetuk pintu tadi, lalu menyampaikan hal itu ke saya dan Ibu. Mereka datang saat orang tua saya sedang lelah, supaya lebih mudah diperdaya. Tapi saya dan orang tua saya lebih pandai. 

Seharusnya, seorang salesman/salesgirl apabila tidak dibukakan pintu tidak mengatakan hal-hal yang tidak sopan atau berkata dengan nada tinggi. Apabila hanya pendataan, walaupun tidak dibukakan pintu 'kan bisa tho? Wajah dan penampilan saja tidak meyakinkan untuk dibukakan pintu, bagaimana kalau dibukakan pintu? Betapa... 

Seorang salesman/salesgirl harusnya berkata yang lembut dan sopan, apa pun yang terjadi, siapapun yang dihadapinya. Tidak seperti yang dilakukan salesgirl yang tadi, kasar, tidak sopan, dan tidak beretika.

Saya juga pernah disumpahi oleh seorang salesman yang tidak saya bukakan pintu. Apa pantas seorang penjaja barang/jasa menyumpahi calon pelanggan? Bagaimana cara perusahaan merekrut seseorang menjadi salesman/salesgirl? Apakah mereka tidak ditatar terlebih dahulu sebelum berbicara di muka umum?

Sudah banyak kasus-kasus yang terjadi, mulai dari hipnotis, perampokan, sampai jatuh korban tewas karena kurangnya kewaspadaan.

Saran saya, apabila ada salesman/salesgirl datang, lihat penampilannya. Apakah meyakinkan untuk menawarkan barang/jasa, apakah mereka menggunakan seragam perusahaan. Karena biasanya salesman/salesgirl yang benar-benar bermaksud menjual adalah yang menggunakan seragam. Berpenampilan rapi, sopan, dan bertutur kata yang lembut, ini yang paling penting untuk diperhatikan apakah Anda akan membuka pintu atau tidak. Apabila terjadi percakapan yang mirip seperti yang saya alami, maka sebaiknya Anda waspada dan tidak membuka pintu. Apabila Anda sedang sendirian di rumah, saya tidak menyarankan untuk membuka pintu. Banyak orang di rumah saja masih bisa kecolongan, apalagi sendirian. 


Tulisan ini saya buat bukan untuk merendahkan salesman/salesgirl atau pun menghakimi mereka, namun untuk memperingatkan, bahwa banyak bahaya di sekitar kita. Salah satunya salesman/salesgirl gadungan.

2 komentar:

  1. wkwkwkwkkwkw,aku dulu juga ada pengalaman macam gini.malah salesgirlnya sampai keliling2 rumah terus buka2 kulkas.parah dah

    BalasHapus
  2. wkwkwk salesnya berkedok pemeriksaan kesehatan makanan ya?
    atau jangan-jangan salesnya kelaperan? hihihi

    BalasHapus